Hai.. selamat datang di blog Saya. Ini hanya tempat saya cerita, berolahraga jari, sarana berlatih menulis, dan menyebarkan energi yang didapatkan dari setiap 'Matahari' yang saya temui setiap hari. Terima kasih sudah mampir ya.. =) Salam, Jefrin Goeltome
Get Gifs at CodemySpace.com
Photobucket

Musik Galery

Wednesday 26 February 2014

Pelajaran dari Seekor Gajah

TwitThis
Beberapa bulan yang lalu kami sekeluarga berlibur ke provinsi Lampung, bersama isteri
serta anak-anak sekedar untuk melihat dan mencoba menunggang gajah-gajah di sana.
Menyaksikan mahluk terbesar yang ada di muka bumi ini merupakan hal yang sangat
mengagumkan. Gajah adalah hewan mamalia yang lembut juga sangat kuat tenaganya.
Seekor gajah jantan memiliki kekuatan dan mampu untuk menumbangkan sebuah pohon
dan mengangkat batang kayu gelondongan hanya dengan menggunakan belalainya.

Satu hal yang mengejutkan adalah tidak adanya kandang untuk gajah. Mungkin kita dapat
mengurung singa, beruang dan harimau tapi tidak pernah ada kandang untuk gajah.
Mengapa bisa begini? Bagaimana cara menghalau mahluk yang sangat kuat ini dari
niatan melarikan diri. Yang mereka lakukan hanya mengikatkan seutas tali (atau rantai
tipis) ke kaki gajah dan mengikatnya ke sebuah batang yang ditancapkan ke tanah. Sekali
kakinya sudah terikat, maka ia tidak akan mencoba melarikan diri lagi. Sekarang, apakah
Anda pikir gajah tersebut tidak mampu menghancurkan rantai atau tali tersebut bila dia
mau? tentu saja bisa dan mampu, bahkan bisa menumbangkan sebuah pohon.

Tapi mengapa dia tidak memutuskan tali tipis yang melingkar di kakinya?

Jawaban yang saya dapatkan dari para pawang gajah adalah dengan membiarkan gajah-
gajah tersebut percaya bahwa dia tak bisa memutuskan tali tersebut. Keadaan ini
berlangsung sejak kecil. Ketika seekor bayi gajah lahir dan masih terlalu lemah untuk
berjalan bahkan berdiri, mereka (para pawang) mengikat kaki gajah kecil itu ke sebuah
batang yang ditancapkan ke tanah. Dan dapat dipastikan ketika bayi gajah tersebut
mencoba berlari menuju induknya, ia tidak dapat memutuskan tali tersebut. Ketika ingin
melarikan diri, tali itu akan menggenggam kaki gajah dan dia akan jatuh di atas tanah.
Tidak jera, sang gajah akan berdiri dan mencoba kembali. Dia akan berlari menuju
induknya hanya untuk mendapatkan kaki yang terikat dan badan yang terentak ke tanah.
Setelah mengalami kesakitan yang berulang-ulang, suatu

ketika, sang gajah tidak akan berusaha menarik rantai lagi. pada saat itu terjadi, para
pawang tahu bahwa gajah tersebut telah terkondisi untuk terperangkap sepanjang
hidupnya.

Saya benar-benar tertarik sekali dengan cerita sang pawang gajah, dan ketika saya
menyaksikan bagaimana mahluk kuat ini diamankan hanya dengan rantai tipis yang
seharusnya dengan mudahnya dapat diputuskan oleh sang gajah.

Analogi cerita d atas adalah saya menyaksikan, bagaimana orang-orang yang saya temui
tiap hari mengalami keterperangkapan yang sama dengan keterbatasan keyakinan mereka
dan kebiasaan yang dengan mudah dapat diubah namun tidak mereka lakukan. Sebagai
manusia, kita sama seperti gajah dengan berbagai macam potensi untuk mendapatkan
mimpi apapun yang kita inginkan, dari menjadi seorang jutawan sampai menjadi orang
yang dapat membuat perbedaan di dunia. Namun, cukup banyak orang yang dengan
kemampuannya tidak berani mengambil tindakan karena mereka percaya bahwa mereka
tidak dapat melakukannya. Mereka kawatir bahwa yang mereka lakukan akan gagal total.

Bisa jadi sewaktu muda, mereka gagal dan jatuh berkali-kali sama seperti bayi gajah
tersebut. Mungkin sewaktu mereka muda, orang tua mereka mengatakan mereka malas
dan bodoh. Mungkin teman-teman mereka menjuluki mereka si pandir. Mungkin guru
mereka pernah mengatakan mereka tidak dapat melakukan apa-apa. Sebagai hasil dari
keadaan masa lalu, orang-orang akan berpikir bahwa mereka tidak dapat melakukan
apapun.

Sama seperti gajah tersebut, mereka berpikir bila aku tidak bisa melakukannya di masa
lalu bagaimana bisa aku melakukannya sekarang? Di masa lalu aku seorang yang
pemalas, jadi bagaimana bisa aku menjadi orang pekerja keras. Di masa lalu aku tidak
percaya diri, bagaimana aku bisa prcaya diri sekarang. Di masa lalu aku seorang yang
menangkap pelajaran dengan lambat, sekarang bagaimana aku bisa menangkap pelajaran
dengan cepat. Di masa lalu aku tidak bisa berbicara dengan baik, bagaimana aku bisa
sekarang?

Apa yang tidak dilihat oleh orang-orang ini adalah bahwa masa lalu tidak sama dengan
masa depan. Mereka tidak menyadari sama seperti gajah tersebut, mereka bukan orang
yang sama lagi. Sang gajah tidak menyadari di masa lalu dia tidak memiliki kekuatan
seperti yang ia miliki sekarang. Saya ingin Anda tahu bahwa tiap hari anda akan bangun
menjadi orang yang berbeda. Orang yang semakin bertambah ilmu, pengalaman dan
orang yang bijaksana. Tahukah Anda bahwa jutaan sel ditubuh kita mati setiap hari dan
digantikan dengan yang baru.

Bila Anda telah membiarkan keyakinan dan kebiasaan yang lama merantai diri anda,
bukankah sudah saatnya menggunakan tenaga anda sekarang untuk melepaskan diri dari
penjara ketidakmampuan dan melangkah menuju kebebasan, sukses dan kemapanan yang
memang berhak kita dapatkan.

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan Tnggalkan Komentar Anda

 

Tentang saya

Easy Blog Trick

Twitter Blog Templates © Copyright by Catatan Bang Goeltom | Template by BloggerTemplates | Blog Trick at Blog-HowToTricks