
barangkali kepulan asap kematian ini milikku ...
kuhirup sejenak ...
lalu kuhembuskan sesaat sekarat ...
sekarat ketika rimbun tawa bahagia terbawa sayupnya mata ...
...
kehilangan ini enggan kuterjemahkan lewat emosi ...
emosi yang kadung lama mengendap ...
mengembara di tiap-tiap lembah ...
lembah pagi, siang dan malam ...
sembari merenung di ngarai kematian yang berasap ...
...
seperti duka para pelayat ...
aku menangisi laguku ...
lantas ...
langkah siapakah yang akan menghantar waktu padaku ...
langkah siapakah yang berani merajam kenangan batu ...
ketika segenap helaan nafasku membeku ...
aku sekarat dengan sisa-sisa semangat ...
...
tanpa ruang kebijaksaan ...
aku menggigil dalam pikiran dan hati ...
0 komentar:
Post a Comment