Saya teringat beberapa waktu lalu pernah membaca sebuah novel Jepang. Sayangnya saya lupa judulnya
. Berkisah tentang seorang Kenji yang menyelamatkan seluruh penumpang kereta api, dengan cara mengorbankan dirinya menjadi rem kereta tersebut. Waktu itu entah kenapa, rem keretanya blong. Akhirnya kereta bisa berhenti dan tidak masuk ke jurang.
Cerita di novel itu, Kenji sudah mempunyai tunangan, Aiko, dan mereka segera akan menikah. Betapa hancur dan sedihnya Aiko mendengar kabar kematian kekasih yang dicintainya. Seiring waktu berlalu, akhirnya Aiko bisa menerima kepergian sang kekasih. Bahwa Kenji memilih untuk mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan penumpang kereta .
Mungkin kita sudah banyak mendengar kisah pengorbanan. Pengorbanan seorang ayah terhadap anaknya, pengorbanan seorang ibu, pengorbanan seorang sahabat, Kenji yang berkorban untuk orang yang tidak dikenalnya. Bahkan Tuhan sendiri berkorban untuk kita manusia, supaya kita bisa lebih dekat kepadaNYa.
Setiap orang termasuk kita, pasti punya alasan sendiri ketika berkorban. Tapi yang pasti ketika kita melakukannya dengan rasa CINTA, KETULUSAN dan alasan yang BENAR, pengorbanan yang kita lakukan tidak akan berlalu dengan sia-sia.

Cerita di novel itu, Kenji sudah mempunyai tunangan, Aiko, dan mereka segera akan menikah. Betapa hancur dan sedihnya Aiko mendengar kabar kematian kekasih yang dicintainya. Seiring waktu berlalu, akhirnya Aiko bisa menerima kepergian sang kekasih. Bahwa Kenji memilih untuk mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan penumpang kereta .
Mungkin kita sudah banyak mendengar kisah pengorbanan. Pengorbanan seorang ayah terhadap anaknya, pengorbanan seorang ibu, pengorbanan seorang sahabat, Kenji yang berkorban untuk orang yang tidak dikenalnya. Bahkan Tuhan sendiri berkorban untuk kita manusia, supaya kita bisa lebih dekat kepadaNYa.
Setiap orang termasuk kita, pasti punya alasan sendiri ketika berkorban. Tapi yang pasti ketika kita melakukannya dengan rasa CINTA, KETULUSAN dan alasan yang BENAR, pengorbanan yang kita lakukan tidak akan berlalu dengan sia-sia.
0 komentar:
Post a Comment