Film "Letters to God" dibuat berdasarkan kisah nyata Tyler
Doughtie (23 September 1995-7 Maret 2005), yang berasal dari
Nashville, Tennessee. Sejak usia 8, Tyler mulai bergumul dengan
kanker otak yang tumbuh agresif di kepalanya. Yang terindah dari
kisahnya adalah; semasa sakit Tyler banyak menulis surat kepada
Tuhan. Setiap surat ia masukkan ke amplop, ia bubuhi perangko
secukupnya, dan ia tulis di depan amplop itu-Untuk: Tuhan. Dari:
Tyler.
Ketika menulis surat itu, Tyler seolah-olah sedang mencurahkan isi
hati kepada sahabat dekatnya. Yang ia tahu pasti mau membaca dan
membalasnya. Maka, Tyler tak pernah ragu untuk menceritakan apa
saja. Ia menuliskan perasaan, pikiran, kekuatiran, dan harapannya.
Pula tak pernah jemu menuliskannya setiap hari. Dan, semakin banyak
Tyler menulis surat, ia pun semakin mengenal dan akrab dengan Tuhan.
Ketika banyak orang mendapati bahwa surat-surat Tyler kepada Tuhan
adalah doa-doanya, banyak pribadi kemudian meniru langkahnya, dan
menjadikan Tuhan sebagai sahabat yang selalu mendengar doa.
Doa bukanlah rangkaian kalimat indah. Bukan juga permohonan resmi
yang formal dan kaku. Maka, doa sesungguhnya tak sulit dilakukan.
Sebab, doa adalah hubungan, komunikasi yang dekat dengan Bapa
surgawi. Doa adalah curahan hati yang jujur. Maka, doa itu tak perlu
mengesankan orang lain (ayat 5). Tak perlu bertele-tele (ayat 7).
Dia yang Mahatahu sangat mengerti segala kebutuhan kita (ayat 8).
Yang terpenting, kita harus selalu menyadari bahwa doa adalah
kebutuhan kita; agar kita semakin mengenal dan dekat dengan Tuhan
--AW
JADIKANLAH DOA SEBAGAI PERBINCANGAN DENGAN BAPA
MAKA TUHAN YANG MENDENGAR AKAN SEMAKIN KITA KENAL
Matius 6:5-8
5 "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang
munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam
rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya
mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka
sudah mendapat upahnya.
6 Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah
pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat
tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan
membalasnya kepadamu.
7 Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti
kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka
bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan.
8 Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa
yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.